Kota Palu memasuki Hari-hari paling menentukan dalam penanganan Covid-19 konsentrasi semua pihak untuk melawan Covid-19 ini adalah yang paling utama. Pemerintah dan DPRD harus fokus memikirkan langkah strategis untuk menghentikan penyebaran ini, berhenti berpolemik dan membuat perdebatan yang tidak substansi. Ini justru membuat publik semakin kehilangan kepercayaan dalam penanganan bencana ini. Lihat berbagai keluhan yang muncul dipublik, lihat bagaimana kepanikan publik, dengar apa yang dirasakan para medis yang berjuang digaris depan, penuhi segala kebutuhan mereka untuk bisa merawat para pasien.
Direktur Eksekutif Daerah Walhi Sulawesi Tengah Abdul Haris Lapabira dalam siaran persnya secara tegas meminta Walikota Palu untuk melakukan Karantina Wilayah, kebijakan ini di jamin Undanga-undang. Keputusan ini harus cepat diambil karena Kota Palu sudah ada yang positif dan itu berpotensi besar akan menyebarkan ke wilayah lain jika tidak ada upaya pencegahan yang sistematis.
Pertanggal 27 Maret 2020 Laporan Update PUSDATINA menyebutkan ada peningkatan jumlah pasien. Kasus Orang Dalam Pengawasan sebanyak (ODP) 42 dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 18 orang dan ditetapkan Positif 1 orang.
Kota Palu penting untuk melakukan karantina wilayah Karena Kota ini adalah Ibu Kota, semua kepentingan warga sulawesi tengah ada disini, mulai dari pemerintahan, bisnis, jasa dan berbagai kebutuhan publik. Itu artinya titik penyebarannya semakin mudah terjadi disini. Jika Kebijakan ini diambil maka potensi penanganan akan lebih cepat, dan tidak akan menyebarkan kekabupaten lainnya.
Semakin cepat keputusan ini diambil akan semakin mudah penanganan dan pencegahan ini dilakukan. Percuma ada isolasi rumah, jika tidak ada upaya yang lebih terukur untuk menemukan titik penyebarannya. Sampai saat ini tidak ada informasi terkait penyebaran dan ini berpotensi membuat penyebaran semakin meluar.
Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Suci ramadan dimana intensitas orang beribadah akan sangat tinggi dan potensi penyebarannya semakin meningkat, ada gelombang arus mudik yang tinggi, ini berisiko tingggi penularan ke pedesaan. Jika ini terjadi di Pedesaan tentu akan semakin sulit untuk ditangani ditengah keterbatasan Rumah sakit rujukan, alat tes Covid-19, alat pelindung diri dan lainnya.
Informasi yang kami dapatkan kampus-kampus yang membuat kebijakan kuliah dari rumah membuat mahasiswa banyak yang sudah kembali ke kampung halaman masing-masing dan tidak ada pengawasan Serius terhadap mereka yang pulang kampung tersebut.
Melihat urgency kondisi ini, kami meminta Kepada Walikota Palu untuk segera melakukan karantina wilayah. Seperti yang sudah dilakukan di beberapa Wilayah lain. Berhenti saling menyalahkan. Bekerja bersama-sama DPRD, Para tenaga medis dan juga publik untuk melawan Covid-19 ini adalah yang paling penting saat ini. Terlambat mengambil kebijakan tegas keselamatan publik menjadi taruhannya.