Update Laporan Mingguan Situasi Terkini Penanganan Covid-19 WALHI Sulteng
Salam Adil dan Lestari
Medio minggu keempat bulan April 2020 terjadi peningkatan signifikan jumlah orang terkonfirmasi positif Covid-19. Faktanya dalam waktu kurang dari 2 minggu laju peningkatan angka penderita terkonfirmasi positif terjangkit Covid-19 mencapai 75 persen. Dari 24 orang pada tanggal 18 April meningkat menjadi 42 orang di tanggal 28 April 2020.
Banyak hal yang mempengaruhi laju peningkatan angka penderita virus corona tersebut. Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Gugus Tugas Penanganan Covid-19 mengklaim ketidakpatuhan masyarakat terhadap himbauan pemerintah untuk menerapkan social distancing, physical distancing, bekerja dari rumah menjadi penyebab utama dari semakin mewabahnya pandemi ini. Namun ada faktor penting yang seakan terlupakan bahwa sejauh mana tingkat kepatuhan masyarakat akan sangat tergantung pada tingkat ketahanan ekonomi yang berkelit kelindan dengan pemenuhan kebutuhan pangan dan kebutuhan pokok rakyat.
Menjelang Hari Buruh sedunia di tengah pandemi global dan bulan suci Ramadhan, jauh di daratan timur Sulawesi Tengah para pekerja industri nikel PT. IMIP di Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali mendesak penghentian sementara pengoperasian pabrik nikel itu dengan tetap menjamin hak-hak mereka atas upah, tunjangan hari raya, serta peningkatan layanan asupan nutrisi dan gizi serta kesehatan untuk penanganan Covid-19 di lingkungan pekerja PT. IMIP. Tuntutan kelas pekerja ini memperingatkan kepada kita bahwa ada ancaman serius bagi para pekerja. Mulai dari ancaman PHK karena krisis ekonomi, ancaman keselamatan dan kesehatan kerja sebagai implikasi dari pencemaran lingkungan hingga ancaman terpapar Pandemi Covid-19.
Sementara itu di Kabupaten Poso terdengar kabar 1 orang pasien dalam pengawasan meninggal dunia. Demikian pula kabar yang mengejutkan dari bumi Pogogul tersiar di media-media lokal, 73 orang warga positif Covid-19 dari hasil rapid test. Mereka sementara menunggu kepastian hasil swab test dari Makassar. Kemarin (30/04/2020) Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengumumkan Sulawesi Tengah kini telah memiliki Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk memeriksa sampel swab warga yang terindikasi terpapar Covid-19. Laboratorium ini direncanakan akan beroperasi paling lambat minggu pertama Mei 2020.
Kabar menyejukkan datang dari Kabupaten Parigi Moutong kemarin (30/04/2020) Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Parigi Moutong menyatakan jaminan atas ketersediaan stok pangan bagi Masyarakat Sulawesi Tengah di masa pandemi Covid-19.
Tak henti-hentinya upaya dari organisasi gerakan masyarakat sipil menyalurkan bantuan kemanusiaan serta mendesak keseriusan pemerintah dalam penanganan Covid-19 dan pemenuhan hak-hak masyarakat terus digaungkan melalui pernyataan sikap, siaran pers, postingan media sosial. Dalam situasi darurat kesehatan masyarakat ini WALHI Sulteng dengan segala keterbatasannya tetap berupaya dan berkomitmen memberikan layanan kepada masyarakat, baik untuk respon darurat Covid-19, maupun upaya penguatan advokasi hak-hak masyarakat pada kasus sektor sumber daya alam dan kasus-kasus kerusakan lingkungan.
Kita semua rakyat Sulawesi Tengah sedang menanti kehadiran negara memenuhi kewajiban konstitusionalnya di tengah krisis pandemi ini. Dalam kondisi apapun hak-hak fundamental warga wajib dipenuhi oleh negara. Kemanusiaan mesti ditempatkan diatas kepentingan pribadi, golongan dan kelompok. Solidaritas sosial harus kita galang untuk menyatukan energi dan seluruh potensi dalam menghadapi pandemi ini.
Demikian intisari Laporan Update Situasi Terkini Penanganan Covid-19 WALHI Sulteng. Laporan lengkapnya dapat anda unduh pada link di bawah ini :