WALHI Sulawesi Tengah Dorong Ekonomi Alternatif Melalui Penguatan Produk Lokal di Desa Tinauka

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.

Donggala, Rabu, 18 Juni 2025 – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Tengah menggelar kegiatan Pelatihan Penguatan Produk Komunitas di Desa Tinauka, Kecamatan Rio Pakava, Kabupaten Donggala. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya menghadirkan ekonomi alternatif bagi masyarakat lokal yang selama ini terjebak dalam konflik berkepanjangan akibat keberadaan Hak Guna Usaha (HGU) PT Lestari Tani Teladan (LTT), anak perusahaan ASTRA Group.

Selama bertahun-tahun, masyarakat Desa Tinauka menghadapi berbagai bentuk ketidakadilan: mulai dari perampasan tanah, intimidasi, hingga kriminalisasi. Tekanan terhadap ruang hidup mereka juga diperparah oleh sistem produksi sawit yang tidak berpihak, dengan harga jual yang tidak menentu dan cenderung merugikan petani.

Melalui pelatihan ini, WALHI Sulawesi Tengah mendorong pemanfaatan sumber daya alam lokal sebagai jalan keluar dari ketergantungan terhadap industri sawit. Masyarakat diberikan penguatan kapasitas untuk mengelola produk kreatif seperti pisang sale dan keripik pisang, sebagai upaya menciptakan nilai tambah ekonomi berbasis potensi desa.

Kegiatan ini diikuti oleh 22 peserta, terdiri dari 17 perempuan yang tergabung dalam kelompok usaha dan PKK desa, serta 5 laki-laki dari Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD). Narasumber dalam kegiatan ini adalah Direktur Relawan untuk Orang dan Alam (ROA) Mochammad Subarkah

Kepala Desa Tinauka Suherman memberikan apresiasi atas pelatihan ini dan menyampaikan pentingnya pengelolaan sumber daya alam lokal secara serius.

“Kegiatan seperti ini sangat penting untuk didorong secara berkelanjutan. Pemanfaatan pisang sebagai produk lokal seperti pisang sale dan keripik pisang dapat menciptakan ekonomi yang lebih bermanfaat dan tahan lama bagi masyarakat,” ungkapnya.

Selain pelatihan pengolahan produk, WALHI juga memberikan perhatian pada pendampingan pengelolaan Hutan Desa sebagai bagian dari strategi penguatan ekonomi berbasis lingkungan dan kearifan lokal.

Dalam sesi penyampaian materi, Direktur ROA Mochammad Subarkah menekankan pentingnya legalisasi usaha kecil sebagai fondasi utama dalam membangun usaha yang berkelanjutan.

“Bagi pelaku usaha kecil dan mikro, legalitas bukan sekadar dokumen administrasi. Ini adalah kunci tumbuh dan bertahan di tengah kompetisi. Legalitas memberikan pengakuan resmi dari negara, perlindungan hukum, serta membuka berbagai peluang pengembangan usaha,” tegasnya.

Kegiatan ini membangun kemandirian ekonomi masyarakat Desa Tinauka di tengah tekanan struktural industri besar. WALHI Sulawesi Tengah berkomitmen untuk terus mendampingi proses penguatan ekonomi lokal yang berkeadilan dan berkelanjutan.

 

Facebook
Twitter

Tinggalkan Komentar Anda :