Rabu tanggal 20/03/2024 pagi, kembali terjadi insiden kebocoran pipa gas milik PT Merdeka Tsingsang Indonesia atau MTI, salah satu perusahaan yang beroperasi di dalam kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Gas yang bocor tersebut merupakan Bahan kimia yang di duga kuat adalah Asam Sulfat (H 2SO 4), kurang lebih 40 orang pekerja mengalami sesak nafas dan batuk batuk akibat terpapar. Asam sulfat bersifat korosif, seseorang bisa mengalami luka bakar, jika kulit terkena larutan asam sulfat pekat maka dapat menyebabkan nekrosis parah.
Tanggal 24/12/2023 lalu, belum lepas dari ingatan kita insiden ledakan tungku smhelter ferrosilicon milik PT ITSS, menyebabkan 21 orang meninggal dunia serta 40 orang lainya mengalami luka – luka. Tanggal 19/1/2024 tungku smhelter PT SMI mengalami kebakaran juga menyebabkan, beberapa orang pekerja dilarikan ke rumah sakit karena terbakar dan menghirup asap.
Rentetan waktu insiden yang begitu dekat dari bulan Desember 2023 ke Januari 2024 hingga Maret 2024, menunjukan bahwa pengawasan pemerintah terhadap perusahaan yang masuk dalam kategori PSN cukup lemah, terlihat bahwa perusahaan yang berbendera Tiongkok seperti kebal hukum. Belum ada sangsi tegas yang di lakukan oleh pemerintah terhadap perusahaan, yang secara terang terangan tidak menjalankan dengan baik sistem keamanan dan keselamatan kerja.
Hasil investigasi atas insiden ledakan tungku PT ITSS yang dilakukan oleh pemerintah, tidak terlihat ada perubahan atau pembenahan yang dilakukan oleh perusahaan. Justru hanya menetapkan dua orang TKA sebagai dalang dari insiden tersebut (Morowali: Polisi tetapkan dua pekerja China sebagai tersangka ledakan tungku smelter di Morowali yang menewaskan 21 orang – BBC News Indonesia,). Walhi Sulteng menganggap bahwa penetapan tersangka, hanya mengaburkan seluruh rangkaian proses penerapan sistem managemen kerja yang buruk di dalam kawasan IMIP.
Hasil investigasi dilakukan oleh Walhi Sulteng pada bulan januari 2024 yang lalu, peningkatan kecelakaan kerja di dalam kawasan IMIP semakin meningkat per Januari 2024. Hal tersebut di ukur intensitas kejadian yang tiada henti – hentinya dari tanggal 19 – 31/01/2024. Jumlah korban secara keseluruhan ada 9 orang, meninggal 3 orang dan luka – luka 7 orang. Pekerja laki – laki 7 orang dan Perempuan 2 orang. jenis kecelakaan kerja tersebut seperti ledangan tungku smelter PT SMI, mobil trailaer tabrakan dengan mobil DT pengangkut ore, mobil DT pengangkut ore tergelincir, tergelincir di konveor pada saat melakukan perbaikan, terbakar akibat pengelasan menggunakan oksite, dan tersengat listrik yang sedang konstruksi.
Kejadian kecelakaan kerja yang terjadi pada bulan januari 2024 tersebut, waktunya juga cukup dekat dengan insiden fatality PT ITSS. Seharusnya menjadi refleksi bagi perusahaan dan pemerintah untuk melakukan pembenahan dan pengawasan secara ketat. Menurut salah seorang pekerja, ada banyak kejadian kecelakaan kerja di dalam kawasan IMIP, hanya saja banyak yang tidak terungkap ke publik. Faktor kecelakaan kerja yang paling dominan terjadi ialah karena sistem manajemen keselamatan kerja yang lemah serta mis komunikasi antar pekerja TKI dan TKA.
Atas insiden bocornya pipa pas milik PT MTI, pemerintah harus melakukan evaluasi secara total dan melakukan audit terhadap seluruh perusahaan di dalam kawasan IMIP terkait dengan penerapan sistem kecelakaan kerja. Harus memberikan sangsi tegas sampai penutupan aktivitas perusahaan, yang tidak menerapkan sistem keamanan dan keselamatan kerja. Jika hal tersebut tidak dilakukan oleh pemerintah maka pekerja yang akan menjadi korban secara terus menerus. di tengah tengah pemerintah dan perusahaan tiongkok terus menggenjot produksi nikel untuk mendapatkan keuntungan dengan konsep hilirisasi nikel. “Pemerintah jangan hanya tau ambil untung saja tetapi nasib pekerja harus di perhatikan”
PT Merdeka Tsingsang Indonesia (MTI) merupakan perusahaan patungan antara MBMA melalui anak perusahanya PT Batutua Pelita Investama (BPI) dan Eternal Tsingshan Group Limited. Mengembangkan proyek Acid, Iron and Metal (AIM) di dalam kawasan IMIP, memproduksi asam sulfat dan uap untuk melayani produksi komponen bateri (EV) dengan teknologi HPAL. Asam dan uap yang di produksi sebagian besar di pasok ke PT QMN New Energy yang juga beroperasi di dalam kawasan IMIP. Merdeka Battery Materials
PT MBMA atau Merdeka Battery Materials TBK merupakan perusahaan yang di dirikan oleh PT Merdeka Copper Cold Tbk pada tahun 2023. Proyek AIM yang di kembangkan di kawasan IMIP di rancang untuk mengolah biji sisa pakai dan biji pirit berkulaitas tinggi yang di tambang di pulau wetar maluku barat menjadi asam sulfat dan uap.
Narahubung
Yusman (085343806525)
Wandi (082215534058)