Palu (29/01/2019) Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Tengah melaksanakan Konsolidasi Politik Lingkungan Hidup WALHI Sulteng, bertempat di Kampung Nelayan Kota Palu.
Dalam sambutannya, Direktur WALHI Sulteng Abd. Haris menerangkan bahwa, kegiatan ini bertujuan untuk mengkonsolidasikan berbagai unsur WALHI, baik anggota jaringan dan Individu WALHI Sulteng serta mereka yang pernah terlibat dalam advokasi bersama WALHI Sulteng yang saat ini bergabung dengan Partai Politik dan akan berkompetisi pada Pemilu di bulan April nantinya.
Bagi Haris, Konsolidasi ini penting untuk mengangkat isu-isu lingkungan hidup di Sulteng, yang sudah sejak lama belum mendapatkan formula yang tepat untuk diselesaikan.
‘’ Kedepan, isu lingkungan hidup harus menjadi prioritas; apalagi dalam konsolidasi saat ini, ada beberapa kawan yang punya latar belakang seorang pejuang lingkungan hidup dan saat ini sedang bertarung di Pemilu yang akan datang maka, bagi kami ini penting untuk mereka, agar terus memperjuangkan dan mengkampanyekan isu-isu penataan lingkungan hidup di Sulteng dalam setiap aktivitas politik mereka dan bila mereka terpilih nantinya. ”. Jelas Haris.
Sebelum memulai pendiskusian, para peserta disajikan beberapa gambaran situasi yang ada saat ini. Antara lain, Geopolitik Nasional, Daerah dan problem lingkungan di Sulteng yang dibawakan oleh M.Islah (Eksekutif Nasional WALHI), Adriansa Manu (Dewan Daerah WALHI) dan Direktur WALHI Sulteng Abd. Haris.
Dalam proses diskusi ini, para peserta serius memaparkan berbagai macam argumentasi soal proses advokasi kasus di Sulteng, soal situasi parlemen saat ini dan langkah-langkah apa yang akan dikerjakan kedepan.
Seperti yang dikemukakan Eva Bande, salah satu pejuang agraria di Indonesia, yang juga merupakan anggota Individu Walhi Sulteng menjelaskan bahwa, perjuangan untuk memenangkan tuntutan rakyat, harus juga mendapatkan dukungan dari kawan-kawan yang saat ini berada dalam parlemen; atau bila mereka terpilih nantinya, isu lingkungan hidup dan problem agraria di Sulteng harus tetap diprioritaskan—karena ini menyangkut keberlanjutan hidup dimasa yang akan datang.
Sekalipun serius, tak jarang juga para peserta melontarkan candaan-candaan pada peserta lain. Sebab selain sebagai ajang konsolidasi, moment ini juga dipakai sebagai ajang reuni bagi mereka yang sudah sibuk dengan aktivitasnya masing-masing.
Acara yang dimulai sejak pagi ini, ditutup dengan foto bersama, serta deklarasi mendukung perjuangan politik lingkungan hidup dan mendukung Caleg-caleg yang berkomitmen dalam perjuangan lingkungan hidup di Sulawesi Tengah. (K.E)