31/01/24 Kecalakaan kerja kembali terjadi dikawasan IMIP, Kab. Morowali. Dari video yang beredar kecelakaan kerja ini terjadi diduga akibat dari sengatan aliran listrik pada saat melakukan perbaikan dikawasan PT IMIP. Hingga saat ini belum diketahui pasti kondisi dari 2 orang pekerja yang menjadi korban atas insiden tersebut.
Sehari sebelumnya juga kecelakaan kerja terjadi yang mengakibatkan korban jiwa di kawasan PT Sulawesi Mining Investment yang beroperasi di kawasan IMIP Morowali Sulawesi Tengah pada Selasa 30 Januari 2024. Dalam insiden yang terjadi di pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) ini dua tempat perbaikan tungku Nikel Pig Iron 2 terjadi kebakaran hingga satu karyawan mengalami luka luka, yang terpaksa harus mendapatkan perawatan intensif di Rumah sakit Eight Star.
Tidak hanya itu, pada 25/01/2024 kecelakaan kerja juga terjadi dikawasan IMIP Morowali. mobil angkut ore nickel mengalami insiden kecelakaan, dalam informasi yang dihimpun satu orang yang mengalami luka-luka.
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Tengah mengkhawatirkan bahwa kecelakaan kerja seperti ini akan terus menerus terjadi di kawasan industri Morowali dan Morowali Utara, menciptakan rasa tidak aman kepada para pekerja sebagai garda terdepan. Sebulan sebelumnya tragedy ledakan di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) kawasan PT IMIP menewaskan 19 orang pekerja dan melukai 39 lainnya. pada minggu 25 Desember 2023. Masih segar dalam ingatan kita.
Menjelang akhir tahun, tepatanya pada 28/12/23 insiden kebakaran strip gudang or it smelter 2 terjadi di PT. Gunbuster Nikel Industri (GNI) di kawasan PT Stardust Estate Investment (SEI). pada insiden ini tidak terdapat korban jiwa. Meskipun demikian insiden tersebut menjadi ancaman bagi para pekerja. Bahkan kecelakaan kerja ini terus berlanjut seperti yang terjadi kawasan IMIP pada 19 Januari 2024 tepatnya insiden kebakaran di tungku ini terjadi di smelter PT Sulawesi Mining Investment (SMI) yang mengakibtakn 2 orang perempuan mengalami luka- luka yang terpaksa harus mendapatkan perawatan intensif di Klinik perusahaan.
Dari rentetan kecelakaan kerja yang hanya berselang beberapa hari tersebut Ironisnya pemerintah mengabaikan isu keselamatan para pekerja yang terjadi dalam satu bulan terakhir di kawasan industri pertambangan. Walhi Sulteng mencatat 7 kali kejadian yang menelang korban jiwa hingga mengancam nyama para pekerja di kawasan ini. Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah harus tegas menyikapi kejadian kecelakaan kerja dengan mengevaluasi mendalam terhadap perusahaan yang berulang kali mengalami kejadian serupa, apakah telah menerapkan prosedur K3 pertambangan mengacu pada Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) nomor 38 Tahun 2018 tentang penerapan SMK3 pertambangan dan Mineral. sehingga kecelakaan yang terjadi seperti ini maupun sebelumnya tidak terulang kembali, tegas menyampaikan
Rencana hilirisasi yang dijalankan oleh pemerintah, terus menimbulkan kecelakaan kerja dan kerusakan lingkungan terus semakin massif terjadi, maka WALHI Sulteng menyatakan hilirisasi hanya sebagai ilusi kesejahteraan bagi segelintir orang. Organisasi ini menekankan bahwa hilirisasi bisa Menjadi konsekuensi serius bagi pekerja, masyarakat sekitar industri, petani, perempuan, dan nelayan yang akan dikorbankan dari kejahatan struktural. Lanjut
WALHI Sulteng mendesak pemerintah daerah maupun pemerintah pusat bertindak tegas guna menghentikan spiral kecelakaan dan memberikan sanksi yang serius terhadap perusahaan yang tidak menerapkan atau tidak menjalankan K3 sebagaimana mestinya.
Kontak Person
Wandi (0822-1553-4058)
Ikhsan (0822-5618-5504)