Lokasi Banjir Bandang yang saat ini sudah meredah di Dusun Gandalari, Desa Korondoda, Kecamatan Tojo, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah (22/1/2024)

233 rumah, 354 KK dan 340 Hektar Sawah Rusak. Walhi-YPAL : Bupati Tojo Una-Una Harus Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir Bandang

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.

Irigasi yang rusak diterjang banjir bandang di Dusun Gandalari, Desa Korondoda, Kecamatan Tojo, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah (22/1/2024)

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sulawesi Tengah bersama Yayasan Panorama Alam Lestari (YPAL) melakukan kajian awal banjir di 3 desa dari 5 desa yang diterjang banjir bandang, ketiga desa tersebut yaitu Desa Tayawa, Desa Korondoda dusun Gandalari dan Desa Bahari Kecamatan Tojo, Kabupaten Tojo Una-Una pada Senin (22/1).

Direktur Walhi Sulawesi Tengah, Sunardi Katili yang langsung turun ke lokasi kejadian mengatakan, banjir yang menerjang 5 desa kali ini cukup parah jika dibanding banjir bandang yang pernah ada sebelumnya, seperti yang terjadi pada 2012 dan tahun 2021 silam, sehingga penting bagi Bupati Tojo Una-Una untuk menerbitkan surat keputusan tanggap darurat guna merespon cepat banjir bandang yang terjadi saat ini, sehingga penangananya lebih terarah dan maksimal, banjir ini menurut beberapa informasi yang didapatkan dari warga setempat merupakan peristiwa yang kerap terjadi disekitar bulan Desember atau Januari dimana bulan-bulan tersebut terjadi curah hujan yang cukup tinggi di daerah hulu sungai, tutupnya.

Senada dengan itu, Fadhil Deputi YPAL, menguraikan bahwa kondisi yang terjadi di 3 Desa Tayawa, Desa Korondoda dan Desa Bahari sudah cukup menjadi syarat untuk dikeluarkan surat keputusan Bupati Tojo Una-Una tentang Tanggap Darurat, kondisi ini telah saya cek langsung di tempat kejadian banjir, lokasi pengungsian warga desa dan Posko Logistik dan Dapur Umum Dinas Sosial Kabupaten Tojo Una-Una di Desa Tayawa bersama Direktur Walhi Sulawesi Tengah melakukan kajian awal menemukan beberapa kondisi Desa Tayawa terdapat 5 rumah warga hanyut, 9 rumah rusak berat dan 219 rumah warga rusak ringan juga 1 orang meninggal dunia di Desa Bahari serta terdampak pada 236 Kepala Keluarga (KK) terdapat di dusun satu 7 KK, dusun dua 62 KK dan dusun tiga 167 KK Desa Tayawa ditambah 98 KK di Desa Bahari dan 20 KK di Dusun Gandalari Desa Korondoda, total 3 desa tersebut berjumlah 354 KK, 5 KK dan 20 KK diantara 354 KK tersebut saat ini sedang berada di pegungsian Dusun Gandalari Desa Korondoda selebihnya kembali ke rumah desa masing-masing, selain dampak KK, dampak keseluruhan rumah rusak ringan, berat dan hanyut berjumlah 233 rumah, ditambah 1 bangunan masjid terendam lumpur di Desa Tayawa juga jaringan PDAM yang menyuplai air bersih terputus di 5 desa, urainya.

Lanjut Fadhil, selain terdampak KK, kerusakan rumah dan jaringan penyuplai air juga terdapat 1 irigasi rusak, mengakibatkan 340 hektar sawah di Desa Tayawa dan Dusun Gandalari Desa Korondoda tidak dapat dikelola.

Diketahui, pada Minggu (21/1/2024) terjadi hujan di hulu Sungai Tayawa, sekitar pukul 10.00 Wita hingga Pukul 17.00 Wita. Kemudian sekitar pukul 15.30 Wita terjadi banjir, pada pukul 19.00 Wita air mulai surut kemudian terjadi lagi banjir susulan sekitar pukul 23.45 Wita yang menerjang 5 Desa Mawomba di Kecamatan Tojo Barat, Desa Tayawa, Desa Bahari, Desa Lemoro dan Dusun Gandalari Desa Korondoda di Kecamatan Tojo, Kabupaten Tojo Unauna. Saat ini akses menuju lokasi terdampak sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat, namun masih terdapat genangan lumpur di beberapa titik khususnya di Desa Tayawa.

Facebook
Twitter