Mengukur Kapasitas dan Kinerja Untuk Perbaikan Tata Kelola Organisasi Melalui Evaluasi Internal

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.

Dalam rangka mengukur kinerja dan kapasitas organisasi, ED WALHI Sulteng mulai hari ini Kamis (06/08/2020) sampai Sabtu (08/08/2020) akan menyelenggarakan kegiatan evaluasi internal. Berbagai tantangan, dinamika internal dan eksternal mewarnai dan  mempengaruhi kinerja organisasi ED WALHI Sulteng dalam empat tahun  terakhir selama periode kepengurusan 2016 – 2020.

Sejatinya kerja-kerja penguatan dan pengorganisasian pada level akar rumput, advokasi dan kampanye kasus kerusakan lingkungan, konflik agraria, pelanggaran HAM yang merampas sumber-sumber penghidupan rakyat, agenda advokasi kebijakan, kerja-kerja pemulihan pasca bencana di Sulteng yang menjadi mandat organisasi dan menjadi fokus agenda kerja ED WALHI Sulteng yang tertuang dalam perencanaan kerja empat tahunan dan satu tahunan perlu untuk diukur dalam rangka perbaikan tata kelola dan kinerja organisasi.

“ED WALHI Sulteng memandang penting untuk melakukan evaluasi internal untuk melihat sejauh mana capaian dan hasil kerja yang dihasilkan dalam empat tahun terakhir, perubahan-perubahan baik yang terjadi dalam organisasi, problematika yang muncul, hal-hal yang belum tercapai yang kemudian menjadi pembelajaran dan perbaikan tata kelola dan kinerja bagi kepengurusan ED WALHI Sulteng di masa yang akan datang” ujar Direktur Eksekutif WALHI Sulteng Abdul Haris pada pembukaan kegiatan tersebut.

Lebih lanjut Abdul Haris menjelaskan proses evaluasi internal ini juga diharapkan semakin memperkuat fungsi kontrol dalam setiap pengambilan keputusan ED WALHI Sulteng, memperkuat kapasitas setiap individu staf sehingga kerja-kerja organisasi yang akan berkontribusi pada pencapaian visi dan misi sesuai dengan prinsip dan nilai organisasi.

Dalam pelaksanaan evaluasi internal yang dipandu oleh aktivis Yayasan Sheep Indonesia Romo Andreas ini akan menempuh metode studi dokumen, observasi lapangan di wilayah dampingan WALHI Sulteng, wawancara dan Focus Group Discussion  (FGD) dengan masyarakat dampingan penerima manfaat program, anggota Dewan Daerah WALHI Sulteng, organisasi mitra dan anggota jaringan WALHI Sulteng.

Facebook
Twitter

Tinggalkan Komentar Anda :