Pelatihan Gender : Meningkatkan Kapasitas Perempuan Di Wilayah Konflik Agraria

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.

Sabtu, (2/02/2019) Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Eksekutif Daerah Sulawesi Tengah, melakukan pelatihan Gender di Kecamatan Rio Pakava, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Palatihan yang bertempat di desa Toviora ini, melibatkan komunitas perempuan desa Toviora ( Komunitas Todea Mokahungu), perempuan desa Rio Mukti dan desa Lalundu.

Pelatihan ini bertujuan untuk membangun kesadaran gender pada perempuan-perempuan yang ada di kecamatan Rio Pakava dalam mengembangkan kapasitas dan kemampuan perempuan untuk mengakses sumber daya alam serta membentuk paradigma baru bagi masyarakat, khususnya perempuan-perempuan desa terkait peran dan posisi perempuan dalam lingkungan bermasyarakat; baik dalam lingkungan pekerjaan maupun dalam lingkungan desa.

Seperti yang diungkapkan oleh Grace (Staff Organisasi WALHI Sulteng), yang mana, “ Peran perempuan dalam kehidupan bermasyarakat cukup penting, sehingga dengan meningkatkan kapasitas perempuan tersebut, harapannya mereka dapat mengenali hal-hal fundamental dari masyarakat, serta memahami ancaman-ancaman nyata bagi perempuan dalam situasi kekinian termasuk disektor agraria dan sumber daya alam”.

Pelatihan yang dihadiri oleh 30 orang peserta ini, dilaksanakan selama dua hari yang mana pada hari pertama, mereka diberikan pelatihan tentang Konsep Dasar Gender yang di fasilitasi oleh Ibu Ruwaida selaku direktur Solidaritas Perempuan. Konsep Dasar Gender ini membantu para peserta dalam pembentukan identitas diri, serta mengenali tentang Gender, Seks dan sebagainya. Dalam pelatihan hari pertama, para peserta juga melakukan diskusi-diskusi kelompok dan mempresentasekan hasil diskusi.

Dihari kedua, materi yang diberikan adalah soal hak-hak Perempuan dan bentuk ketidakadilan gender. Yang mana dalam materi ini, diterangkan soal budaya Patriarki yang merupakan sebuah sistem sosial dimana para lelaki mengontrol dan menguasai anggota keluarga, kepemilikan, sumber-sumber ekonomi serta adanya anggapan bahwa laki-laki lebih unggul daripada perempuan. Budaya inilah yang mengakibatkan adanya ketidakadilan Gender dalam situasi kekinian.

Adapun beberapa bentuk ketidakadilan Gender lainnya yaitu adanya Dominasi, diskriminasi, kekerasan, beban ganda, dan pelabelan/stereotype kepada perempuan.

Pada pelatihan ini juga, para peserta diajak berdiskusi dan mengindentifikasi mengenai permasalahan-permasalahan yang di alami perempuan desa khususnya di kecamatan Rio Pakava, sehingga mereka dituntut mampu mengenali secara sederhana bentuk-bentuk diskriminasi di sekitarnya.

Sejak hari pertama hingga hari kedua, para peserta cukup antusias dalam mengikuti pelatihan ini. Harapannya, pelatihan ini, dapat memberikan manfaat bagi kaum perempuan di kecamatan Rio Pakava dalam kehidupannya serta dari problem agraria dan sumber daya alam yang rentan mereka hadapi setiap saat.

Facebook
Twitter

Tinggalkan Komentar Anda :