Polusi udara menambah penderitaan rakyat, WALHI Sulteng: Stop penggunaan PLTU Batubara dan berikan jaminan udara bersih bagi masyarakat Bungku Barat

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.

Polusi udara di Morowali masih menghantui masyarakat sehingga menjadi ancaman serius yang menjadi tantangan dalam kehidupan sehari-hari. Di Tengah pertumbuhan industri nikel dan peningkatan PLTU captive penggunaan bahan fosil batu bara tingkat polusi udara yang terus meningkat, memberikan dampak secara signifikan bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat lingkar industri. Setiap nafas yang dihirup oleh penduduk Morowali berdekatan dengan industri nikel menjadi semakin berisiko, dengan partikel-partikel berbahaya dan gas beracun yang menyusup ke dalam sistem pernapasan. Dalam keseharian, Polusi udara menyebabkan peningkatan kasus penyakit pernapasan seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan penyakit kulit (Gatal-gatal)

Berdasarkan temuan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI Sulteng) di Industri Nikel kawasan Indonesia Huabao Industri Park (IHIP) Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali menemukan penyakit kulit di tiga desa yaitu Desa Ambunu 13 orang, Topogaro 3 orang, dan Tondo 2 orang dengan jumlah 18 orang. Hal ini menunjukkan bahwa masalah polusi udara merupakan tantangan serius yang perlu segera ditangani.

Semenjak beroperasi PLTU captive di kawasan IHIP dalam satu tahun terakhir memberikan dampak yang merusak kualitas udara menyebabkan dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan secara keseluruhan.

Ungkapan salah seorang warga sudah hampir 20 tahun saya tinggal di desa ini belum pernah ada penyakit sep Ungkapan salah seorang warga sudah hampir 20 tahun saya tinggal di desa ini belum pernah ada penyakit seperti ini nanti ada perusahaan baru penyakit tersebut bermunculan. Gatal gatal biasanya dirasakan 3-4 bulan sampai kulit menjadi merah dan perih seperti luka bakar.

Seriusnya dampak kesehatan ini menegaskan pentingnya penanganan segera terhadap polusi udara yang dihasilkan oleh PLTU yang setiap hari dihirup oleh masyarakat dengan risiko kesehatan yang tinggi, tanpa jaminan akan udara bersih dan harus menghadapi risiko kesehatan yang lebih  tinggi, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan kondisi kesehatan yang lemah.

Indonesia Huabao Industrial Park Investment Group Co., Ltd adalah Perusahaan Indonesia dengan latar belakang modal Tiongkok. Komposisi sahamnya terdiri dari Zhensi Indonesia Industrial Park 51%, Beijing Shengyue Oriental Investment Co., Ltd 10,28%, PT Kejayaan Emas Persada 27,45%, dan PT Himalaya Global Investment 11,27%. Dengan nilai investasi sebesar 14 triliun rupiah, membangun kawasan industri di Kecamatan Bungku Barat Morowali Sulawesi Tengah. Untuk produksi blok besi nikel dan nikel hidroksida, merupakan bahan baku penting untuk stainless steel serta baterai energi baru kelas atas. PLTU captive dengan kapasitas saat ini  350 Mw dengan target 450 Mw

Letak pembangunan PLTU dan penyimpanan tumpukan batu bara berada di tengah-tengah desa Desa Tondo dan Desa Ambunu. paling dekat dengan jarak 80 Meter sampai 100 Meter. Kualitas udara bercampur dengan abu-abu dari industri sebab ia akan terbawah kemana-mana bahkan bukan hanya desa yang berdekatan dengan industri PLTU, jika di hirup secara berkepanjangan akan mengidap penyakit ISPA yang mematikan.

Pemerintah harus menghentikan PLTU penggunaan batu bara dan secara sungguh-sungguh beralih ke sumber energi terbarukan.

Pemerintah juga harus bisa mengambil langkah-langkah konkrit dalam mengurangi masalah polusi udara. Seperti dengan mendorong kebijakan yang mendukung penggunaan energi bersih dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Selain itu, perlu memperkuat pengawasan terhadap industri yang berpotensi mencemari udara, dengan diberlakukannya standar emisi yang ketat dan melakukan inspeksi secara rutin dan membuka data emisi kegiatan industri termasuk PLTU kepada publik.

Narahubung

082215534058 : Wandi Kampanye WALHI Sulteng

 

Facebook
Twitter

Tinggalkan Komentar Anda :